Dalam
pengakulisasian ajaran Islam ini masjid juga merupakan salah satu tempat yang
sangat strategis sebagai pusat gerakan dakwah. Sebagai pusat gerakan dakwah,
masjid dapat difungsionalisasikan sebagai pusat pembinaan akidah umat, pusat
informasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sebagai pusat
gerakan dakwah bil hal.
Umat Islam dimana pun
berada selalu memfungsikan masjid sebagai sumber atau tempat berdakwah. Menurut
tokoh Islam yang juga tokoh Masyumi, Muhammad Natsir, masjid merupakan salah
pilar yang memainkan peranan penting dalam upaya mengaktualisasikan ajaran Islam
di tengah kehidupan sosial. Pilar lainnya adalah kampus, pesantren dan
lembaga-lembaga dakwah.
Dalam pengakulisasian
ajaran Islam ini masjid juga merupakan salah satu tempat yang sangat strategis
sebagai pusat gerakan dakwah. Sebagai pusat gerakan dakwah, masjid dapat
difungsionalisasikan sebagai pusat pembinaan akidah umat, pusat informasi dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sebagai pusat gerakan dakwah
bil hal.
Sebagai pusat pembinaan
akidah, masjid dapat difungsikan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan majelis
taklim, baik kaum bapak, remaja, dan ibu-ibu. Bahkan masjid dapat pula
dijadikan tempat belajar bagi anak-anak dengan menggelar atau membuka taman
pendidikan Al Qur’an (TPA). Hampir semua masjid telah memfungsikan diri sebagai
tempat pengembangan dakwah bil lisan (ceramah agama lewat majelis taklim).
Sebagai pusat informasi
dan pengembangan ilmu, masjid dapat membuka taman bacaan atau perpustakaan yang
dilengkapi dengan fasilitas internet. Saat ini belum begitu banyak masjid
yang melengkapi sarana pengembangan ilmu seperti itu. Namun dapam upaya membuka
cakrawala dan pengetahuan umat, pengurus masjid At-Tin TMII Jakarta telah
membuka sarana perpustakaan lengkap dengan fasilitas internet.
Sebagai pusat gerakan
dakwah bil hal, masjid dapat difungsikan sebagai tempat pelaksanaan
peningkatan ekonomi umat. Di berbagai masjid kini telah didirikan Baitul
Mal wa Tanwil (BMT), koperasi, penyewaan ruangan untuk resepsi dan sebagainya.
Tipe-Tipe
Dakwah
Menurut data yang
dihimpun KODI DKI Jakarta (Republika, 2 Desember 2005) ada beberapa tipe
kegiatan dakwah di masjid-masjid DKI Jakarta. Pertama, tipe dakwah bil lisan.
Yakni dakwah yang disampaikan dalam bentuk ceramah, baik dalam bentuk pengajian
reguler, pengajian mingguan, pengajian dhuha, pengajian shubuh dan sebagainya.
Selain itu ada juga pengajian irreguler, seperti ceramah tarawih di bulan
Ramadhan, khutbah Idul Fitri dan Idul Adha, serta khutbah Jum’at maupun
bentuk pengkajian kitab-kitab tafsir, hadits, tasawuf atau fikih klasik dan
kontemporer.
Ketiga, tipe dakwah bil
qolam, yakni dakwah yang disampaikan melalui penerbitan buletin, brosur,
pamflet dan lain sebagainya.
Keempat, tipe dakwah
insidentil, berupa penyelenggaraan kegiatan hari-hari besar Islam, seperti
Maulid Nabi Muhammad Saw, Isra’ Mi;raj, Nuzulul Qur’an, Idul Fitri, Idul Qurban
dan Tahun Baru Hijriyah.
Sentral
Dakwah
Sidi Gazalba, dalam
bukunya Mesjid Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam, telah merinci fungsi-fungsi
masjid di zaman Rasulullah Saw. Sebagai pusat ibadah untuk melakukan kegiatan
pembinaan dan peningkatan kualitas umat ; sebagai tempat melakukan
belajar mengajar, tempat silaturahmi, konumikasi dan interaksi,
mengurus baitul mal, menerima tamu, menyelesaikan perselisihan umat,
menyusun taktik dan strategi perang dan kegiatan sosial kemasyarakatan
lainnya serta sebagai tempat ibadah seperti, shalat, dzikir dan
beriktikaf.
Dengan demikian, tulis
Sidi, masjid di zaman Rasulullah saw, para sahabat dan generasi berikutnya,
memiliki fungsi-fungsi yang pada intinya perpaduan kegiatan ibadah (khusus)
kepada Allah SWT dengan kegiatan muamalah, dan perpaduan kegiatan
hablum-minallah deng hablun minan-nas.
Melihat tipe-tipe dakwah
yang diselenggarakan masjid itu, maka masjid yang didirikan di tengah-tengah
lingkungan umat memiliki fungsi yang amat strategis. Dakwah dalam bentuk apapun
akan mudah dilaksanakan dan mudah diikuti oleh seluruh umat Islam yang ada
dilingkungan maupun diluar masjid.
Sebagai salah pilar
pengaktualisian ajaran Islam, masjid diharapkan dapat mengoptimalkan perannya.
Tipe-tipe dakwah yang dikemukakan di atas dapat dijadikan acuan untuk berkiprah
di tengah-tengah masyarakat. Bila perlu empat tipe dakwah itu diperankan
sekaligus oleh masjid. Sehingga masjid benar-benar menjadi sentral dakwah umat.
(Maulana M)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar