IKLAN

Kamis, 31 Mei 2012

PUASA KARENA IMAN DAN IKLAS



“Barangsiapa berpuasa karena iman dan ikhlas, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
Kalimat di atas adalah maksud dari hadits Abu Hurairah di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud karena iman adalah membenarkan wajibnya puasa dan ganjaran dari Allah ketika seseorang berpuasa dan melaksanakan qiyam ramadhan. Sedangkan yang dimaksud “ihtisaban” adalah menginginkan pahala Allah dengan puasa tersebut dan senantiasa mengharap wajah-Nya.” (Syarh Al Bukhari libni Baththol, 7: 22). Intinya, puasa yang dilandasi iman dan ikhlas itulah yang menuai balasan pengampunan dosa yang telah lalu.
Salah seorang ulama di kota Riyadh, Syaikh ‘Ali bin Yahya Al Haddady hafizhohullah memberikan faedah tentang hadits di atas:
1. Amalan yang dilakukan seseorang tidaklah manfaat sampai ia beriman kepada Allah dan mengharapkan pahala dari Allah (baca: ikhlas). Jika seseorang melakukan amalan tanpa ada dasar iman seperti kelakuan orang munafik atau ia melakukannya dalam rangka riya’ )(ingin dilihat orang lain) atau sum’ah (ingin didengar orang lain) sebagaimana orang yang riya’, maka yang diperoleh adalah rasa capek dan lelah saja. Kita berlindungi pada Allah dari yang demikian.
2. Sebagaimana orang yang beramal akan mendapatkan pahala dan ganjaran, maka merupakan karunia Allah ia pun mendapatkan anugerah pengampunan dosa -selama ia menjauhi dosa besar-.
3. Keutamaan puasa Ramadhan bagi orang yang berpuasa dengan jujur dan ikhlas adalah ia akan memperoleh pengampunan dosa yang telah lalu sebagai tambahan dari pahala besar yang tak hingga yang ia peroleh.
4. Sebagaimana ditunjukkan dalam hadits yang lain, pengampunan dosa yang dimaksudkan di sini adalah pengampunan dosa kecil. Adapun pengampunan dosa besar maka itu butuh pada taubat yang khusus sebagaimana diterangkan dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Di antara shalat yang lima waktu, di antara Jum’at yang satu dan Jum’at yang berikutnya, di antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, maka itu akan menghapuskan dosa di antara dua waktu tadi selama seseorang menjauhi dosa besar.” (HR. Muslim). (Sumber: http://haddady.com/ra_page_views.php?id=311&page=19&main=7)
Semoga amalan puasa kita bisa membuahkan pengampunan dosa yang telah lalu.
Wallahu waliyyut taufiq.
Kotagede, 24 Sya’ban 1432 H (26/07/2011)

Jumat, 18 Mei 2012

TAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR


oLEH : Muhammad Abduh Tuasikal

Ada yang merasa bahwa ia sudah terlalu tua, malu jika harus duduk di majelis ilmu untuk mendengar para ulama menyampaikan ilmu yang berharga dan akhirnya enggan untuk belajar. Padahal ulama di masa silam, bahkan sejak masa sahabat tidak pernah malu untuk belajar, mereka tidak pernah putus asa untuk belajar meskipun sudah berada di usia senja. Ada yang sudah berusia 26 tahun baru mengenal Islam, bahkan ada yang sudah berusia senja -80 atau 90 tahun-baru mulai belajar. Namun mereka-mereka inilah yang menjadi ulama besar karena disertai 'uluwwul himmah (semangat yang tinggi dalam belajar). Menuntut ilmu agama adalah praktek yang sangat mulia.Lihatlah keutamaan yang disebutkan oleh sahabat Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, " Tuntutlah ilmu (belajarlah Islam) karena mempelajarinya adalah suatu kebaikan untukmu. Mencari ilmu adalah suatu ibadah. Saling mengingatkan akan ilmu adalah tasbih. Membahas suatu ilmu adalah jihad. Mengajarkan ilmu pada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Mencurahkan tenaga untuk belajar dari ahlinya adalah suatu qurbah (mendekatkan diri pada Allah). "
Imam yang telah sangat terkenal di tengah kita, Imam Asy Syafi'i rahimahullah berkata, " Tidak ada setelah berbagai hal yang wajib yang lebih utama dari menuntut ilmu. "
Berikut 10 contoh teladan dari ulama salaf di mana saat berusia senja, mereka masih semangat dalam mempelajari Islam.
Teladan 1 - Dari para sahabat radhiyallahu 'anhum
Imam Bukhari menyebutkan dalam kitab shahihnya, " Para sahabat belajar pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam baru ketika usia senja ".
Teladan 2 - kata Ibnul Mubarok
Dari Na'im bin Hammad, ia berkata bahwa ada yang bertanya pada Ibnul Mubarok, " Sampai kapan engkau menuntut ilmu? ""Sampai mati insya Allah ", jawab Ibnul Mubarok.
Teladan 3 - kata Abu 'Amr ibnu Al' Alaa '
Dari Ibnu Mu'adz, ia berkata bahwa ia bertanya pada Abu 'Amr ibnu Al' Alaa ', " Sampai kapan waktu terbaik untuk belajar bagi seorang muslim? "" Selama hayat masih dikandung badan ", jawab beliau.
Teladan 4 - Teladan dari Imam Ibnu 'Aqil
Imam Ibnu 'Aqil berkata, "Aku tidak pernah menyia-nyiakan waktuku dalam umurku walau sampai hilang lisanku untuk berbicara atau hilang penglihatanku untuk banyak menelaah. Pikiranku masih saja terus bekerja ketika aku beristirahat. Aku tidak bangkit dari tempat dudukku kecuali jika ada yang membahayakanku. Sungguh aku baru menemukan diriku begitu semangat dalam belajar ketika aku berusia 80 tahun. Semangatku saat itu lebih dahsyat dari saat aku berusia 30 tahun ".
Teladan 5 - Teladan dari Hasan bin Ziyad
Az Zarnujiy berkata, "Hasan bin Ziyad pernah masuk di suatu majelis ilmu untuk belajar ketika usianya 80 tahun. Dan selama 40 tahun ia tidak pernah tidur di kasur ".
Teladan 6 - Teladan dari Ibnul Jauzi
Kata Adz Dzahabiy, "Ibnul Jauzi pernah membaca Wasith di depan Ibnul Baqilaniy dan kala itu ia berusia 80 tahun."
Teladan 7 - Teladan dari Imam Al Qofal
Al Imam Al Qofal menuntut ilmu ketika ia berusia 40 tahun.
Teladan 8 - Teladan dari Ibnu Hazm
Ketika usia 26 tahun, Ibnu Hazm belum mengetahui bagaimana cara shalat wajib yang benar. Asal dia mulai menimba ilmu diin (agama) adalah ketika ia menghadiri jenazah seorang terpandang dari saudara ayahnya. Ketika itu ia masuk masjid sebelum shalat 'Ashar, lantas ia langsung duduk tidak mengerjakan shalat sunnah tahiyatul masjid. Lalu ada gurunya yang berkata sambil berisyarat, "Ayo berdiri, shalatlah tahiyatul masjid". Namun Ibnu Hazm tidak paham. Ia lantas diberitahu oleh orang-orang yang bersamanya, "Kamu tidak tahu kalau shalat tahiyatul masjid itu wajib?" (*) Ketika itu Ibnu Hazm berusia 26 tahun. Ia lantas merenung dan baru memahami apa yang dimaksud oleh gurunya.
Kemudian Ibnu Hazm melakukan shalat jenazah di masjid. Lalu ia bertemu dengan kerabat si mayit. Setelah itu ia kembali memasuki masjid. Ia segera melaksanakan shalat tahiyatul masjid. Kemudian ada yang berkata pada Ibnu Hazm, "Ayo duduk, ini bukan waktu untuk shalat" (**).
Setelah dinasehati seperti itu, Ibnu Hazm akhirnya mau belajar agama lebih dalam. Ia lantas menanyakan di mana guru tempat ia bisa menimba ilmu. Ia mulai belajar pada Abu 'Abdillah bin dahun. Kitab yang ia pelajari adalah mulai dari kitab Al Muwatho 'karya Imam Malik bin Anas.
* Perlu diketahui bahwa hukum shalat tahiyatul masjid menurut jumhur-mayoritas ulama-adalah sunnah. Sedangkan menurut ulama Zhohiriyah, hukumnya wajib.
** Menurut sebagian ulama tidak bisa melakukan shalat tahiyatul masjid di waktu terlarang untuk shalat seperti setelah shalat Ashar. Namun yang tepat, masih bisa shalat tahiyatul masjid meskipun di waktu terlarang shalat karena shalat tersebut adalah shalat yang ada sebab.
Teladan 9 - Teladan dari Syaikh 'Izzuddin bin' Abdis Salam
Beliau adalah ulama yang sudah sangat tersohor dan memiliki lautan ilmu. Pada awalnya, Imam Al 'Izz sangat miskin ilmu dan beliau baru sibuk belajar ketika sudah berada di usia senja.
Teladan 10 - Teladan dari Syaikh Yusuf bin Rozaqullah
Beliau diberi umur yang panjang hingga berada pada usia 90 tahun. Ia sudah sulit mendengar kala itu, namun panca indera yang lain masih baik. Beliau masih semangat belajar di usia senja seperti itu dan semangatnya seperti pemuda 30 tahun.
Jika kita telah mengetahui 10 teladan di atas dan masih banyak bukti-bukti lainnya, maka seharusnya kita lebih semangat lagi untuk belajar Islam. Dan belajar itu tidak pandang usia. Mau tua atau pun muda sama-sama punya kewajiban untuk belajar.Inilah yang penulis sendiri saksikan di tengah-tengah belajar di Saudi Arabia, banyak yang sudah ubanan namun masih mau duduk dengan ulama-ulama besar seperti Syaikh Sholeh Al Fauzan, bahkan mereka-mereka ini yang duduk di shaf terdepan.
Imam Asy Syafi'i rahimahullah berkata,
من لا يحب العلم لا خير فيه
"Siapa yang tidak mencintai ilmu (agama), tidak ada kebaikan untuknya."
Ya Allah berkahilah umur kami dalam ilmu, amal dan dakwah. Wabillahit taufiq.


Referensi:
'Uluwul Himmah, Muhammad bin Ahmad bin Isma'il Al Muqoddam, terbitan Dar Ibnul Jauzi, hal. 202-206.

IKHLAS BERIBADA KARENA ALLAH


Seseorang yang beribadah ikhlas karena Allah dan tidak mengharap balasan dunia semata, maka Allah akan menundukkan dunia padanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. 
Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya. "(HR. Tirmidzi no. 2465. shahih) Baca pembahasan "Amat disayangkan , Banyak Sedekah Hanya untuk Mengharap Dunia "

TERBONGKARNYA KEDOK YAHUDI DI JAKARTA

Teka-teki itu terjawab. Selama ini menjadi sangat sulit memahami. Kemana arah gerakan yang mengusung ideologi plurasime? Para penganut ideologi pluralisme itu mula-mula hanya menginginkan kebebasan beragama. Mereka menuntut setiap paham agama itu, diberi ruang hidup secara bebas di Indonesia. Tidak ada restriksi atau pembatasan. Termasuk adanya undang-undang yang mengatur keberadaan agama di Indonesia.Gerakan yang mendapatkan dukungan media massa, lembaga swadaya internsional, dan pemerintahan Barat, berusaha dengan sangat gigih, memperjuangkan paham pluralisme di Indonesia. Mereka menggunakan segala kemampuan dan kekuataan yang mereka miliki, agar paham pluralisme itu eksis, dan kemudian mereduksi agama mayoritas di Indoensia, yaitu Islam.

Makanya, mereka berlindung dibalik baju pemerintah yang sekarang sedang getol-getolnya memerangi  "terorisme". Mereka - penganut pluralisme sekarang meniupkan dengan sangat keras tentang ancaman radikalisme, ekstrimisme, dan fundamentalisme. Kaum pluralis dengan menggunakan media yang ada, terus melakukan kampanye tentang ide-ide kotor, yang ingin mereduksi secara total nilai-nilai Islam dalam kehidupan kaum Muslimin.
Tetapi, sekarang semua menjadi sangat terang benderang, para pengusung gerakan pluralisme itu, hanyalah alat, dan menjadi "brokers", yang tujuannya hanyalah untuk melegalkan agama dan komunitas Yahudi di Indonesia. Mereka menginginkan agar pemerintah melegalkan agama dan komunitas Yahudi Indonesia. Di mana selama ini, aktivitas mereka tertutup, dan selalu menggunakan berbagai  "cover" untuk menutupi gerakan mereka.
Gerakan pluralisme yang menginginkan pemerintah memberikan pengakuan dan hak yang sama setiap agama, hanyalah "prolog" (mukaddimah) dari gerakan yang lebih besar, yang tujuannya ingin menjadikan agama Yahudi dan para pengikutnya di Indonesia menjadi legal. Dengan semakin mencairnya sikap umat Islam terhadap berbagai ideologi dan agama, maka itu menjadi peluang akan legalisasi terhadap agama Yahudi dan para pendukungnya di Indonesia.
Gerakan pluralisme itu, sudah menyusup ke seluruh Ormas Islam, dan ada tokohnya, yang memperjuangkan secara permanen dan terus menerus paham dan ideologi pluralisme itu. Gerakan ini mendapatkan angin saat Abdurrahman Wahid menjadi presiden, dan dilanjutkan oleh "Wahid Institute", yang terus menggelorakan tentang pluralisme di Indonesia.
Esensi gerakan pluralisme itu, bukan hanya ingin mereduksi agama Islam, tetapi gerakan ini juga ingin menjadikan agama Yahudi sebagai "centrum" (pusat) dari semua agama, karena pandangan agama Yahudi, yang sangat rasis. Dengan menelanjangi agama Islam, dan dengan ide-ide semua agama sama, kebebasan agama, dan toleransi agama, maka dititik inilah masuk agama Yahudi dan para pengikutnya, dan kemudian melakukan kooptasi terhadap semua agama dan ideologi yang ada di Indonesia.
Sekarang langkah-langkah deterent dan deideologisasi, khususnya terhadap paham agama, khususnya Islam, karena Islam akan menjadi batu sandungan bagi masuknya agama Yahudi di Indonesia. Mereka menggunakan 'trik-trik' politik, yang akan membuat kalangan pemeluk Islam kehilangan sikap "sajaah" (keberanian) untuk menyatakan dirinya sebagai Muslim. "Isyhadu bi anna muslimin" mereka lucuti dengan sederet isu yang sengaja mereka semburkan. Teroris, ekstrimis, fundamentalis, dan radikal. Dengan gempuran yang mereka lakukan melalui media itu, mentalistas umat Islam menjadi ciut nyalinya, dan kemudian mereka melenggang untuk mendirikan agama Yahudi di Indonesia.
Sabtu depan, 14 Mei, 2011, rencananya akan berlangsung peringatan ulang tahun atau peringatan hari kemerdekaan Israel di Jakarta. Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana ini bisa berlangsung di negeri yang mayoritas penduduk beragama Islam?
Sementara itu, Israel berdiri menjadi sebuah negara, tak lain melalui pengusiran, penghancuran, dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina. Berulang kali terjadi pembantaian terhadap rakyat Palestina. Jumlahnya tidak sedikit. Mereka yang tewas dibunuh milisi Yahudi di Palestina. Jutaan orang yang  diusir ke negara-negara lain, dan tanah kelahiran mereka dirampas. Kemudian, diduduki dan dijadikan negara yang bernama Israel. Terakhir umat Islam disuguhi Israel sebuah episode tragedi kemanusiaan yang tiada taranya, yaitu berlangsungya genoside terhadap muslim Palestina Gaza, saat invasi militer Israel terhadap Gaza, bulan Januari 2010.
Hari-hari ini, rakyat Mesir, Jordania, Suriah, dan Arab lainnya, sedang mempersiapkan peringatan "Nakba", peringatan yang memperingati pengusiran dan pembantaian yang dilakukan Yahudi di Palestina. Israel juga secara sistematis berusaha menghancurkan Masjidil Aqsha, dan menggali torowongan di bawahnya. Kejahatan yang dilakukan Israel tidak akan pernah berhenti terhadap rakyat Palestina. Kejahatan yang tiada taranya, yang hanya bisa disamai oleh Hitler.
Selama ini, kaum Muslimin hanya menjadi objek dan tertuduh sebagai teroris, fundamentalis, ekstrimis, pelaku kekerasan. Tetapi, kenyataannya umat Islam yang selalu menjadi korban kaum rasis Yahudi-Israel. Mereka terus berkampanye bahwa umat Islam itu selalu diidentikkan dengan pelaku kekerasan. Tetapi, sejatinya sejak dahulu kala, sampai yang paling banyak membunuh ummat Islam adalah kaum Yahudi dan Nasrani.
Mengapa umat Islam berdiam diri membiarkan dirinya terus menerus didzalimi secara kejam oleh mereka yang selalu meneriakkan pluralisme, kebebasan beragama, toleransi agama, inklusivisme. Mereka itu sejatinya gerakan yang haus darah umat  Islam. Di mana saja mereka menumpahkan darah umat Islam dengan menggunakan tangan orang lain. Tak layak orang beradab memperingati kemerdekaan Israel. Wallahu'alam.

Kamis, 17 Mei 2012

PROGRAM KERJA PENGURUS MASJID AN-NAHL PERIODE 2010-2013


PROGRAM PENGURUS MASJID AN-NAHL
BUMI PERMATA SUDIANG 2
KEL. SUDIANG KEC. BIRINGKANAYA
PERIODE 2010 – 2013

“ Organisasi kemaslahatan/kebaikan yang besar namun tidak terorganisir akan  dikalahkan oleh organisasi kebathilan yang terorganisir dengan baik “.


KESEKRETARIATAN :

  1. Pengadaan Buku Agenda Surat Keluar Masuk
  2. Pengadaan Buku Notulen
  3. Pengadaan Komputer dan Printer
  4. Meja dan Kursi Kantor Sekretariat Masjid
  5. Pengadaan ATK Sekretariat (Spidol. Kertas HVS, Tinta Printer, File Box dan Maap File dsb)
  6. Kotak Saran Masjid
BENDAHARA :

  1. Pengadaan Buku Kas
  2. Pengadaan Buku Daftar Inventaris Barang Masjid
  3. ATK 
  4. Membuat laporan keuangan mngguan
  5. Membuat laporan Triwulan atau laporan semester (enam bulan)
Bidang Keuangan :

  1. Pembuatan Papan Informasi Donatur
  2. Pembuatan Kartu Donatur/Infaq, shedeqah
  3. Pembuatan Kotak Infaq/Sedeqah untuk ditempatkan di warung-warung, dsb.
  4.  Membuat Proposal Anggaran Pembangunan dan Rehabiltasi Masjid.
Bidang Pembangunan :

  1. Membuat Gambar Final Masjid dan Miniaturnya.
  2. Membuat  RAB Pembangunan Masjid
  3. Menetapkan Pelaksana Pembangunan
  4. Melaksanakan Pembangunan Masjid secara bertahap sesuai anggara
  5. Pembangunan Sarana Ruang Tempat Tinggal Imam, Pendopo (Ruang serba guna) dan beberapa gasebo (tempat Belajar mengajar TK-TP Al-Qur’an)
Bidang Ketertiban dan Pemeliharaan : 

  1. Pengadaan Lemari Perangkat Suara Masjid
  2. Menggambar Landscaping Taman  Masjid/pekarangan masjid
  3. Menginventaris (Meregister Barang Masjid)
  4. Mengontrol Alat – alat perlengkapan masjid dan bila sewaktu-waktu perlu pengadaannya.
  5. Perbaikan/Service alat-alat elektronik masjid
  6. Penggantian Lampu-Lampu masjid bila putus/mati
  7. Pengadaan Lemari Perlengkapan alat makan minum.
      Bidang Pendidikan, Ibadah dan Da’wah :

  1.       Merintis/memotivator Kegiatan Gerakan Subuh Massal dan kegiatan pendukungnya.
  2.       M erintis kegiatan Ta’lim Masjid.
  3.       Pembentukan Wadah dan Pengurus/Kepala Unit Pendidikan  TK-TPA An-Nahl
  4.       Menyusun Jadwal Khatib Jum’at tiap tahun
  5.       Menjadwal/melaksanakan pelaksanaan kegiatan PHBI
  6.       Menjadwal kegiatan Kursus Manajemen Masjid, Imam Masjid
  7.       Menjadwal kegiatan kursus pelaksanaan jenazah
  8.       Pengadaan Perlengkapan Tempat Mandi Jenazah  
  9.       Membetuk Tim Pengurusan/Pelaksana Jenazah BPS 2
  10.       Membentuk Tim Barasanji BPS 2 dan Latihannya
  11.       Membentuk Tim/Penanggungjawab ZIS dan Baitul Maal Masjid
Bidang Wanita Muslimah : 

  1.      Membentuk wadah Majelis Ta’lim Masjid An-Nahl
  2.      Membentuk Tim Seni Budaya Islam
  3.      Memfasilitasi Pengajian Rutin Bulanan Majelis Ta’lim 
  4.      Mengadakan kursus-kursus keterampilan bagi Majelis Ta’lim
  5.      Mensponsori kegiatan Gerakan Gren & Clean wilayah BPS 2.
Bidang Pemuda dan Remaja :

  1.      Pembentukan Wadah Remaja dan Pemuda Masjid
  2.      Menjadwal Kegiatan Kaderisasi Pemuda dan Remaja
  3.      Kursus Kilat Protokol/MC
  4.       Menjadwal kegiatan Olah raga dan Sarananya
  5.      Menjadwal Kegiatan Senam Pagi Massal
  6.      Memberikan Sarana dan Prasaran bagi Remaja dan Pemuda Masjid dalam beraktifitas di Masjid.



DASAR SYARIAH TENTANG INFAQ, SEDEQOH DAN ZAKAT

DASAR SYARIAH TENTANG INFAQ, SEDEQOH DAN ZAKAT
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 261).

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Q.S At-Taubah : 103)

Rabu, 16 Mei 2012

PERLUASAN DAN RENOVASI MASJID AN-NAHL

Barangsiapa mendirikan karena Allah sesuatu Masjid, niscaya Allah mendirikan untuknya seperti    yang ia telah dirikan itu, di dalam Syurga.(HR. Bukhori dan Muslim)

            Keberadaan Masjid An-Nahl di lingkungan Perumahan Bumi Permata Sudiang  (BPS) 2, sejak awal pembangunannya, mesjid ini telah menjadi tempat ibadah yang utama di lingkungan perumahan BPS 2. Kehadirannya telah membawa pengaruh yang besar bagi terciptanya lingkungan perumahan BPS 2 yang Islami..
          Masjid An-Nahl yang terletak di pusat perumahan BPS 2, sementara ini melaksankan renovasi dan rehabilitas bangunan masjid karena bangunan masjid yang ada sekarang disamping tidak bisa menampung jamaah BPS 2 bila pada saat pelaksanaan sahalat Jum'at, meskipun sekarang telah ada bangunan utama masjid. Banguanan utama terdiri atas : Ruangan ibadah (bagian tengah dan belakang) dengan ukuran 10 x 14 meter, dan ruangan imam (bagian depan) 4 x 2,5 meter serta ruang sekretariat disebelah kiri ruang imam (ruang mihrab).
           Sampai dengan saat ini, pembangunan masjid hanya ditunjang oleh dana yang diperoleh dari swadaya warga BPS 2 sebagai donatur dan bantuan donatur dari berbagai pihak. Dana swadaya warga dipungut atas keikhlasan dan kemampuan warga. Karena kemampuan warga yang terbatas dan dengan kebutuhan biaya pembangunan yang cukup besar jadi dana pembangunan juga diharapkan melalui bantuan donatur dari berbagai pihak. Diantara donatur yang telah berpartisipasi selama ini, ialah : Bank BTN, PT. Murtigraha Perkasa, PT. Semen Tonasa, Badan Amil Zakat, Infak dan Sadaqah (BAZIS),  Pemerinah Sulawesi Selatan melelui Bapak Gubernur Amin Syam dan lain-lain. Bantuan dana yang diperoleh sampai dengan saat ini telah digunakan untuk mendirikan bangunan utama masjid yang saat ini kami pengurus masjid dan para tokoh masyarakat setempat bermaksud akan mengadakan pembangunan perluasan badan masjid dan mengubah badan masjid agar terlihat bentuk arsitektur masjid yang punya nilai estetika.
         Walaupun dengan kondisi yang masih minim, bangunan ini telah digunakan oleh warga BPS 2 untuk menjalankan aktivtas ibadah, diantaranya : Shalat lima waktu, Shalat Tarawih di Bulan Suci Ramadhan, Shalat Hari Hara Idul Fitri dan Idul Adha dan kegiatan majelis taklim. Aktivitas ibadah yang dijalankan, alhmadulillah banyak diikuti oleh warga sekitar. Dari hari ke hari intensitas warga yang menjalankan ibadah di bangunan masjid semakin meningkat. Hal ini memberikan gambaran bahwa kehadiran bangunan masjid yang layak, nyaman dan luas di lingkungan perumahan BPS 2 sangat dibutuhkan saat ini.
          Kapasitas mesjid An nahl saat ini sekitar kurang lebih 150 jamaah, jumlah kepala keluarga (KK) yang bermukim di-ORW. 022 saat ini kurang lebih 300 KK, belum terhitung jumlah jiwa dalam setiap KK yang apabila masjid An-Nahl akan digunakan pada saat memasuki bulan suci ramadhan atau pelaksanaan ibadah hari raya maka mesjid ini akan penuh sesak bahkan tidak mampu menampung  jamaah karena lebih dari 90%, dari KK tersebut adalah pemeluk agama Islam.
        Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut di atas, maka kami warga ORW. 022, Perumahan Bumi Permata Sudiang 02,  Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya bermaksud untuk memperluas bangunan mesjid “An Nahl” agar kapasitas  dan sarana prasarananya sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk yang bermukim di Perumahan BPS-2, melanjutkan pembangunan yang pernah dilakukan pada tahun 2007- 2008.